Cacat Lahiriah dan Terang Dunia
YMY
—
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.”
<Yohanes 9:1-5>
Di jaman Tuhan Yesus, orang-orang cacat atau berpenyakit sejak lahir banyak kali dianggap menerima penderitaan tersebut karena telah berbuat dosa entah melalui perbuatan sendiri atau dosa yang berasal dari orang tua atau nenek moyang mereka. Kita lihat murid-murid Yesus pun berkesimpulan serupa disaat mereka melihat seorang buta. Oleh karena itu, mereka bertanya pada Tuhan, siapa yang melakukan dosa sehingga cacat dan penyakit dapat menimpa orang tersebut. Jalan pemikiran ini justru ditentang oleh Tuhan Yesus. Ia meluruskan pandangan murid-murid-Nya dengan menyatakan bahwa justru ada pekerjaan-pekerjaan Allah yang harus dinyatakan dalam orang cacat itu!
Setelah merenungkan pernyataan Tuhan tersebut, saya berpikir: Sungguh begitu indahnya Kuasa Kasih Allah Bapa, bahwa di dalam gelapnya penderitaan atau di hal-hal buruk yang kita pandang, Tuhan mau menyatakan diri-Nya serta kemuliaan-Nya. Dia benar-benar mempunyai rencana besar untung membawa terang dalam dunia. Haleluya terpujilah Kristus, Sang Terang Dunia! Dalam Dia benar ada keselamatan!
Tuhan Yesus tidak berhenti disitu dalam penjelasan-Nya. Ia yang telah memanggil murid-murid-Nya juga mengingatkan akan tugas perutusan mereka. Yesus kembali mengajak murid-murid-Nya dengan berkata, “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus aku…” Selayaknya ini pun adalah undangan dan panggilan untuk kita semua untuk bekerja di ladang anggur Tuhan. Tiap pribadi dari kita sebagai anak-anak Bapa adalah ranting-ranting perpanjangan kasih-Nya yang harus berbuah banyak. Dengan demikian Nama Yesus yang adalah terang dunia terus dikumandangkan.
Saya jadi teringat akan beberapa berita dan video mengenai orang-orang cacat yang dalam segala keterbasan mereka justru dianugerahi rasa syukur yang luar biasa dan juga tekad perjuangan tinggi serta talenta-talenta yang diluar dari pikiran kita dapat dilakukan. Ada juga banyak dari mereka yang cacat disembuhkan dan hidupnya dipenuhi rasa syukur dan sukacita memuliakan Tuhan. Memang sungguh nyata karya Kuasa Kasih Tuhan.
Ini semua mendorong saya untuk merenungkan lebih lagi sabda Tuhan diatas. Sepertinya saya perlu interogasi diri sendiri. Berikut adalah introspeksi saya:
- Apa yang pernah saya perbuat demi Tuhan kepada orang-orang yang menderita cacat?
- Bagaimana saya memandang orang-orang cacat? Apakah saya merasa takut atau segan? Ataukah saya hanya sepintas iba tetapi tidak berbuat apa-apa?
- Pernahkah saya paling tidak dengan tulus mendoakan orang-orang cacat?
- Dapatkah saya lebih bersyukur dan bersuka cita kepada Allah Bapa seperti orang-orang cacat yang diberikan karunia Tuhan?
- Mampukah saya juga memuliakan Tuhan dengan apa adanya dan dalam kondisi apa pun?
- Sadarkah saya bahwa Kemuliaan Kerajaan Allah Bapa ada juga, nyata di dalam orang-orang cacat ataupun di dalam situasi menderita?
- Sadarkah saya akan pekerjaan-pekerjaan Allah di sekitar saya atau dalam kehidupan saya sehari-hari?
- Dan apakah yang bisa saya lakukan untuk menjawab panggilah Tuhan dalam hal ini?
Pekerjaan-pekerjaan Allah Bapa pun tentu ada dalam diri kita semua. Ingat bahwa kita semua diciptakan dalam citra-Nya dan Bapa selalu mau kita semua terbuka pada karunia-karunia-Nya. Saya tutup renungan ini dengan doa berikut:
Tuhan Yesus yang kucintai. Terima kasih atas Sabda Kasih-Mu. Terima kasih karena Engkau telah datang ke dunia membawa terang. Terima kasih atas panggilan dan perutusan dari-Mu.
Tuhan, Engkau menyadarkan aku bahwa di dalam orang-orang cacat ada banyak panggilan bagi kami anak-anak-Mu untuk mengerjakan pekerjaan Allah. Terlebih di dalam mereka memang ada pintu kemuliaan Kerajaan Allah yang menunggu. Aku juga mendoakan orang-orang cacat. Aku percaya kebesaran nama-Mu dinyatakan dalam ketidak sempurnaan serta melalui karunia-karunia dari-Mu yang luar biasa. Peliharalah mereka terus ya Bapa dan nyatakanlah selamanya Kasih-Mu yang tiada habisnya.
Peliharalah aku dan sembuhkan aku yang juga cacat secara spiritual. Ampuni aku, karena kecongkakan hatiku, kesalahan pikiran, perbuatan dan kehendak-ku yang tidak selaras dengan perintah Kasih-Mu. Bukalah aku sepenuhya ya Tuhan. Masuk dan tinggal dalam diriku. Ubahlah dan sembuhkan aku seturut kehendak-Mu. Dan sadarkanlah aku selalu akan adanya pekerjaan-pekerjaan Allah yang harus kukerjakan dalam kehidupan sehari-hari.
Terangi aku dengan cahaya sinar wajah-Mu agar aku dapat dipenuhi oleh Rahmat Roh Kudus-Mu. Lengkapi aku sehingga aku dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah Bapa dan banyak berbuah. Tanamkanlah Kasih-Mu ya Bapa yang Kudus supaya dalam setiap langkahku nama putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus selalu ditinggikan. Amin.
Kemuliaan kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala masa. Amin.